I.
Tujuan :
-
Membuat larutan ethanol 40%
-
Mengetahui cara perhitungan kadar ethanol
II.
Dasar Teori
Penggunaan
ethanol juga diperlukan dalam beberapa praktikum kimia. Tetapi ethanol yang
memiliki kadar rendah harus dibuat terlebih dahulu dengan menggunakan ethanol
pekat.
Oleh karena itu,
pembuatan larutan juga harus dilakukan untuk mendapatkan ethanol yang memiliki
kadar lebih rendah, Langkah awal yang dilakukan sebelum pembuatan larutan adlah
melakukan proses pengenceran. Setelah melalui proses pengenceran, selanjutnya
dilakukan proses penimbangan. Dari rangkaian proses inilah akan di dapatkan
ethanol berkadar rendah sesuai yang diinginkan.
III. Alat
dan bahan
Alat :
-
Labu ukur 50 ml
-
Gelas ukur 50 ml
-
Piknometer 25 ml
-
Corong
-
Timbangan Analitik
Bahan :
-
Ethanol 96%
-
Aquadest
-
Aseton
IV. Cara
Kerja
1. Disiapkan semua alat dan bahan
2. Dilakukan pengenceran dengan
cara mengukur volume ethanol yang dibutuhkan untuk membuat ethanol 40% dengan
menggunakan rumus :
V1 . N1 = V2 . N2
V1 = volume ethanol yang akan
dibuat
N1 = pesentase ethanol yang akan
dibuat (40%)
V2 = volume ethanol yang akan
diambil untuk proses pengenceran
N2 = persentase ethanol yang
digunakan (96%)
Pengenceran : V1 . N1 = V2 . N2
50 . 40 = V2 . 96
V2 = 2000 : 96
V2 = 20,8 ml dibulatkan menjadi 21 ml
3. Diukur ethanol 96% sebanyak 21
ml dengan menggunakan gelas ukur 50 ml
4. Ditutup gelas ukur yang telas
berisi ethanol 96% dengan alumunium foil agar ethanol tersebut tidak menguap
5. Dimasukkan sedikit aquadest ke
dalam labu ukur 50 ml
6. Dimasukkan ethanol 96% sebanyak
21 ml ke dealam labu ukur yang telah diisi oleh sedikit aquadest
7. Dimasukkan aquadest ke dalam
labu ukur yang telah diisi ethanol dan aquadet hingga garis batas yang berasa
di labu ukur tersaebut
8. Dikocok campuran aquadest dan
ethanol tersebut agar larutan tersebut dapat tercampur (homogen)
9. Ditimbang piknometer kosong 25
ml dengan menggunakan timbangan analitik kemudian dicatat hasilnya
10. Ditimbang piknometer yang
berisi aquadest sebanyak 25 ml kemudian dicatat hasilnya
11. Dibersihkan piknometer dengan
menggunakan aseton dan mengeringkannya
12. Ditimbang piknometer yang
telah diisi dengan larutan ethanol yang telah dibuat sebanyak 25 ml kemudian
dicatat hasilnya
13. Setelah diperoleh data hasil
penimbangan maka selanjutnya kadar ethanol di hitung dengan menggunakan rumus
dan dibandingkan dengan table density :
P = (M3 – M1) : (M2 – M1)
M1 = Berat piknometer kosong 25 ml
M2 = Berat piknometer + aquadest 25
ml
M3 = Berat piknometer + larutan
ethanol 25 ml
Perhitungan : P = (M3 – M1) : (M2
– M1)
=
(43910 – 20450) : (44610 – 20450)
=
23460 : 24160
=
0,971
V. Pembahasan
Awalnya ethanol diencerkan
terlebih dahulu dengan menghitung volume ethanol 96% yang akan digunakan dengan
menggunakan rumus pengenceran. Mengambil ethanol dan menempatkannya di dalam
gelas ukur, kemudian gelas ukur ditutup menggunakan alumunium foil agar tidak
terjadi penguapan.
Lalu dimasukkan sedikit aquadest
ke dalam labu ukur 50 ml, hal ini bertujuan agar pada saat dimasukkan ethanol
96% tidak terjadi letupan sehingga larutan pekat seperti ethanol 96% tersebut
harus dimasukkan ke dalam larutan yang lebih cair, bukan sebaliknya. Setelah
itu dimasukkan ethanol 96% 21 ml (sesuai perhitungan pengenceran) dan
dimasukkan kembali aquadest ke dalam labu ukur tersebut sampai tanda batas 50
ml. Penggunaan labu ukur pada proses pengenceran lebih tepat karena skala yang
terdapat pada labu ukur lebih baik dalam prosespengenceran dibandingkan dengan
menggunakan beaker glass. Kemudian labu ukur ditutup rapat dan dikocok secara
perlahan agar larutan ethanol menjadi homogen.
Lalu ditimbang piknometer kosong,
piknometer yang berisi aquadest 25 ml, dan menimbang piknometer berisi larutan
ethanol yang telah dibuat sebanyak 25 ml. Setelah didapatkan data hasil
pengukurannya maka selanjutnya dihitung dengan menggunakan rumus.
Berdasarkan perhitungan, maka
diperoleh hasilnya adalah 0,971 apabila dibandingkan dengan table density maka
kadar ethanol yang diperoleh adalah 25%. Padahal ethanol yang dibuat itu
diperkirakan memiliki kadar sebesar 40% tetapi ternyata kadar ethanol menurun
15% dari kadar yang diperkirakan. Penurunan kadar ethanol ini disebabkan oleh
beberapa faktor, diantaranya :
-
Adanya proses penguapan ethanol selama proses
pembuatan ethanol tersebu
-
Adanya pengaruh suhu
-
Kualitas ethanol yang digunakan sudah tidak baik
VI. Kesimpulan
-
Pembuatan larutan ethanol 40% diawali dengan
proses pengenceran dengan menggunakan rumus : V1 . N1 = V2 . N2
-
Langkah kedua adalah proses penimbangan dan
menghitung dengan menggunakan rumus :
P = (M3 – M1) :
(M2 – M1)
-
Perbandingan hasil perhitungan dengan
menggunakan table density bertujuan agar dapat mengetahui kadar ethanol
sebenarnya yang telah dibuat
-
Faktor yang mempengaruhi penurunan kadar ethanol
:
·
Adanya proses penguapan ethanol selama proses
pembuatan ethanol tersebut
·
Adanya pengaruh suhu
·
Kualitas ethanol yang digunakan sudah tidak baik
saya mau tanya.. misalkan saya ingin mencuci suatu bahan dgn hcl 5%., berapa hcl yg sya butuhkan untuk mencuci bahan tersebut? brapa ml kah?
BalasHapus