Jumat, 12 Oktober 2012

Pembuatan dan Uji Ethanol


I.        Tujuan :
-                               Membuat larutan ethanol 40%
-                               Mengetahui cara perhitungan kadar ethanol
II.      Dasar Teori
Penggunaan ethanol juga diperlukan dalam beberapa praktikum kimia. Tetapi ethanol yang memiliki kadar rendah harus dibuat terlebih dahulu dengan menggunakan ethanol pekat.
Oleh karena itu, pembuatan larutan juga harus dilakukan untuk mendapatkan ethanol yang memiliki kadar lebih rendah, Langkah awal yang dilakukan sebelum pembuatan larutan adlah melakukan proses pengenceran. Setelah melalui proses pengenceran, selanjutnya dilakukan proses penimbangan. Dari rangkaian proses inilah akan di dapatkan ethanol berkadar rendah sesuai yang diinginkan.
III.    Alat dan bahan
Alat :
-       Labu ukur 50 ml
-       Gelas ukur 50 ml
-       Piknometer 25 ml
-       Corong
-       Timbangan Analitik
        Bahan :
-       Ethanol 96%
-       Aquadest
-       Aseton

IV.    Cara Kerja
1. Disiapkan semua alat dan bahan
2. Dilakukan pengenceran dengan cara mengukur volume ethanol yang dibutuhkan untuk membuat ethanol 40% dengan menggunakan rumus :
V1 . N1 = V2 . N2
V1 = volume ethanol yang akan dibuat
N1 = pesentase ethanol yang akan dibuat (40%)
V2 = volume ethanol yang akan diambil untuk proses pengenceran
N2 = persentase ethanol yang digunakan (96%)

Pengenceran : V1 . N1 = V2 . N2
                         50  . 40 = V2 . 96
                        V2 = 2000 : 96
                  V2 = 20,8 ml dibulatkan menjadi 21 ml
3. Diukur ethanol 96% sebanyak 21 ml dengan menggunakan gelas ukur 50 ml
4. Ditutup gelas ukur yang telas berisi ethanol 96% dengan alumunium foil agar ethanol tersebut tidak menguap
5. Dimasukkan sedikit aquadest ke dalam labu ukur 50 ml
6. Dimasukkan ethanol 96% sebanyak 21 ml ke dealam labu ukur yang telah diisi oleh sedikit aquadest
7. Dimasukkan aquadest ke dalam labu ukur yang telah diisi ethanol dan aquadet hingga garis batas yang berasa di labu ukur tersaebut
8. Dikocok campuran aquadest dan ethanol tersebut agar larutan tersebut dapat tercampur (homogen)
9. Ditimbang piknometer kosong 25 ml dengan menggunakan timbangan analitik kemudian dicatat hasilnya
10. Ditimbang piknometer yang berisi aquadest sebanyak 25 ml kemudian dicatat hasilnya
11. Dibersihkan piknometer dengan menggunakan aseton dan mengeringkannya
12. Ditimbang piknometer yang telah diisi dengan larutan ethanol yang telah dibuat sebanyak 25 ml kemudian dicatat hasilnya
13. Setelah diperoleh data hasil penimbangan maka selanjutnya kadar ethanol di hitung dengan menggunakan rumus dan dibandingkan dengan table density :
P = (M3 – M1) : (M2 – M1)
M1 = Berat piknometer kosong 25 ml
M2 = Berat piknometer + aquadest 25 ml
M3 = Berat piknometer + larutan ethanol 25 ml
Perhitungan : P = (M3 – M1) : (M2 – M1)
                        = (43910 – 20450) : (44610 – 20450)
                        = 23460 : 24160
                        = 0,971
V.      Pembahasan
Awalnya ethanol diencerkan terlebih dahulu dengan menghitung volume ethanol 96% yang akan digunakan dengan menggunakan rumus pengenceran. Mengambil ethanol dan menempatkannya di dalam gelas ukur, kemudian gelas ukur ditutup menggunakan alumunium foil agar tidak terjadi penguapan.
Lalu dimasukkan sedikit aquadest ke dalam labu ukur 50 ml, hal ini bertujuan agar pada saat dimasukkan ethanol 96% tidak terjadi letupan sehingga larutan pekat seperti ethanol 96% tersebut harus dimasukkan ke dalam larutan yang lebih cair, bukan sebaliknya. Setelah itu dimasukkan ethanol 96% 21 ml (sesuai perhitungan pengenceran) dan dimasukkan kembali aquadest ke dalam labu ukur tersebut sampai tanda batas 50 ml. Penggunaan labu ukur pada proses pengenceran lebih tepat karena skala yang terdapat pada labu ukur lebih baik dalam prosespengenceran dibandingkan dengan menggunakan beaker glass. Kemudian labu ukur ditutup rapat dan dikocok secara perlahan agar larutan ethanol menjadi homogen.
Lalu ditimbang piknometer kosong, piknometer yang berisi aquadest 25 ml, dan menimbang piknometer berisi larutan ethanol yang telah dibuat sebanyak 25 ml. Setelah didapatkan data hasil pengukurannya maka selanjutnya dihitung dengan menggunakan rumus.
Berdasarkan perhitungan, maka diperoleh hasilnya adalah 0,971 apabila dibandingkan dengan table density maka kadar ethanol yang diperoleh adalah 25%. Padahal ethanol yang dibuat itu diperkirakan memiliki kadar sebesar 40% tetapi ternyata kadar ethanol menurun 15% dari kadar yang diperkirakan. Penurunan kadar ethanol ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya :
-          Adanya proses penguapan ethanol selama proses pembuatan ethanol tersebu
-          Adanya pengaruh suhu
-          Kualitas ethanol yang digunakan sudah tidak baik
VI.    Kesimpulan
-          Pembuatan larutan ethanol 40% diawali dengan proses pengenceran dengan menggunakan rumus : V1 . N1 = V2 . N2
-          Langkah kedua adalah proses penimbangan dan menghitung dengan menggunakan rumus :
P = (M3 – M1) : (M2 – M1)
-          Perbandingan hasil perhitungan dengan menggunakan table density bertujuan agar dapat mengetahui kadar ethanol sebenarnya yang telah dibuat
-          Faktor yang mempengaruhi penurunan kadar ethanol :
·         Adanya proses penguapan ethanol selama proses pembuatan ethanol tersebut
·         Adanya pengaruh suhu
·         Kualitas ethanol yang digunakan sudah tidak baik

1 komentar:

  1. saya mau tanya.. misalkan saya ingin mencuci suatu bahan dgn hcl 5%., berapa hcl yg sya butuhkan untuk mencuci bahan tersebut? brapa ml kah?

    BalasHapus