Pada percobaan destilasi fermentasi tape singkong, destilasi dilakukan sebanyak dua kali. Pada destilasi yang pertama, menghasilkan larutan sampel sebanyak 28 ml dari 100 ml air tape. Sedangkan pada destilasi yang kedua, menghasilkan larutan sampel sebanyak 10 ml dari 65 ml air tape.
Untuk pengujian etanol dari hasil destilasi yang didapat dilakukan dengan 2 metode :
1. Uji Kualitatif
Dari masing - masing sampel hasil destilasi diambil 2ml sampel, kemudian di tambahkan K2CrO4, setelah itu didiamkan beberapa saat hingga kemudian terjadi perubahan warna menjadi warna hijau, yang membuktikan bahwa, terdapat kandungan etanol pada hasil destilasi yang telah dilakukan.
2. Uji Kuantitatif
Untuk hasil destilasi yang menghasilkan 28 ml dilakukan pengujian kadar etanol dengan menggunakan piknometer, karena yang dihasilakn lebih dari 25 ml.
Kadar
etanol hasil fermentasi dapat dihitung dengan metode piknometer yaitu dengan
rumus:
ρ
= M3-M1/M2-M1
ρ = bobot
jenis
dimana :
M1= masa
piknometer kosong
M2
= massa piknometer + air
M3
= massa piknometer + sampel
Diketahui :
M1= 23,48 gram
M2
= 47,92 gram
M3
= 47,64 gram
Ditanya :
Kadar etanol
Jawab :
ρ
= (47,64 - 23,48) / (47,92 - 23,48)
= 24.16 / 24.44
= 0.98
Dari hasil perhitungan yang didapat densitinya adalah 0.98 jika dilihat pada tabel farmakope, kadar etanol untuk densiti 0,98 adalah sebesar 15%
Untuk hasil destilasi sebesar 10 ml menggunakan perhitungan dengan rumus
ρ
= m/v
dimana :
m = (gelas ukur + etanol) - (gela sukur kosong)
v = volume etanol yang dimasukan
Diketahui :
m = 44,51 - 35,29 gram
v = 10 ml
Ditanya :
kadar etanol :
Jawab :
ρ
= 9,22 / 10
= 0.92
Dari
hasil perhitungan yang didapat densitinya adalah 0.92 jika dilihat pada
tabel farmakope, kadar etanol untuk densiti 0,98 adalah sebesar 55%
Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa kadar etanol untuk hasil destilasi 10 ml lebih besar dibandingkan dengan yang 28 ml, karena untuk hasil yang 28 ml kemungkinan memiliki kandungan air yang tercampur pada saat destilasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar