Hari, tanggal : Senin, 22 Oktober 2012
I. Tujuan
1. Mempelajari dan memperkenalkan salah satu metode
identifikasi senyawa berdasarkan perbedaan gugus fungsi.
2. Memberi pemahaman
identifikasi secara kimia senyawa golongan aldehid dan keton
II. Dasar
Teori
Salah
satu gugus fungsi yang kita yaitu aldehid. Aldehid adalah suatu senyawa yang
mengandung sebuah gugus karbonil yang terikat pada sebuah atau dua buah atom
hidrogen. Nama IUPEC dari aldehida diturunkan dari
alkana dengan mengganti akhiran “ana“ dengan “al“. Nama umumnya didasarkan nama
asam karboksilat ditambahkan dengan akhiran dehida (Petrucci, 1987).
Aldehid
dinamakan menurut nama asam yang mempunyai jumlah atom C sama pada nama alkana
yang mempunyai jumlah atom sama. Pembuatan aldehida adalah sebagai berikut:
oksidasi alkohol primer, reduksi klorida asam, dari glikol, hidroformilasi
alkana, reaksi Stephens dan untuk pembuatan aldehida aromatik (Fessenden,
1997).
Aldehid dan keton adalah senyawa-senyawa yang
mengandung salah satu dari gugus penting di dalam kimia organic,yaitu gugus
karbonil C=O. Semua senyawa yang mengandung gugus ini disebut senyawa
karbonil.Gugus karbonil adalah senyawa yang paling menentukan sifat kimia
aldehid dan keton.Oleh karena itu banyak sekali sifat fisik dari yang lain
senyawa-senyawa ini adalh mirip satu sama lainnya.
Salah
satu reaksi untuk pembuatan aldehid adalah oksidasi dari alkohol primer.
Kebanyakan oksidator tak dapat dipakai karena akan mengoksidasi aldehidnya
menjadi asam karboksilat. Oksidasi khrompiridin komplek seperti piridinium
khlor kromat adalah oksidator yang dapat merubah alkohol primer menjadi aldehid
tanpa merubahnya menjadi asam karboksilat (Petrucci, 1987).
Keton
adalah suatu senyawa organik yang mempunyai sebuah gugus karbonil terikat pada
dua gugus alkil, dua gugus alkil, atau sebuah alkil. Keton juga dapat dikatakan
senyawa organik yang karbon karbonilnya dihubungkan dengan dua karbon lainnya. Keton tidak mengandung
atom hidrogen yang terikat pada gugus karbonil (Wilbraham, 1992).
Pembuatan
keton ynag paling umum adalah oksidasi dari alkohol sekunder. Hampir semua
oksidator dapat dipakai. Pereaksi yang khas antara lain khromium oksida (CrO3),
phiridinium khlor kromat, natrium bikhromat (Na2Cr2O7)
dan kalium permanganat (KMnO4) (Respati, 1986).
Reaksi-reaksi
pada aldehida dan keton adalah reaksi oksidasi dan reaksi reduksi. Reaksi
oksidasi untuk membedakan aldehida dan keton. Aldehid mudah sekali dioksidasi,
sedangkan keton tahan terhadap oksidator. Aldehida dapat dioksidasi dengan
oksidator yang sangat lemah. Sedangkan reaksi reduksi terbagi menjadi tiga
bagian yaitu reduksi menjadi alkohol, reduksi menjadi hidrokarbon dan reduksi
pinakol (Wilbraham, 1992).
Sifat-sifat
fisik aldehid dan keton, karena aldehid dan keton tidak mengandung hidrogen
yang terikat pada oksigen, maka tidak dapat terjadi ikatan hidrogen seperti
pada alkohol. Sebaliknya aldehid dan keton adalah polar dan dapat membentuk
gaya tarik menarik elektrostatik yang relatif kuat antara molekulnya, bagian
positif dari sebuah molekul akan tertarik pada bagian negatif dari yang lain
(Fessenden, 1997).
A.
Iodoform
Iodoform adalah zat padat kuning dengan bau yang khas. Iodoform banya digunakan
dalam bidang kedokteran sebagai antiseptik, pembuatannya sama dengan
kloroform, dan iodoform dapat dibuat jika propanon berturut-turut dapat
direaksikan dengan klorin atau iodin dan kemudian basa KOH.
Iodoform dapat diperoleh dari etil alkohol atau aseton dengan iodida dan alkil :
Iodoform dapat diperoleh dari etil alkohol atau aseton dengan iodida dan alkil :
C5H5OH
+ 4I2 + 6 KOH → HCl3 + HCOOK + 5H2O + 5KI
Dapat pula dari etil
alkohol atau aseton dengan iodida dan sodium karbonat. Halogenasi alfa merupakan dasar
suatu uji iodoform untuk metil keton. Gugus metil dari suatu metil keton
diiodinasi bertahap sampai terbentuk iodoform padat kuning.
B. Tes Benedict
Tes benedict memberikan hasil positif bila
terbentuk endapan merah bata. Aldehida alifatik dioksidasi menjadi asam
karboksilat dengan pereaksi benedict( kompleks ion Cu(II) sitrat dalam larutan
basa). Ion Cu(II) direduksi menjadi Cu2O(endapan berwarna merah bata). Aldehida
aromatik dan keton tidak bereaksi dengan pereaksi benedict.
R-CHO + 2Cu2+ + 5 OH è R-COO- +
Cu2O + 3 H2O
Biru
merah bata
III. Alat dan Bahan
III. Alat dan Bahan
A.
Tes
Iodoform.
Alat :
- Gelas Beaker.
- Batang Pengaduk.
- Kertas Saring.
- Penanggas Air.
- Timbangan Analitik.
Bahan :
- KI
- NaOCl
- Aseton
- Alkohol
B.
Tes
Benedict.
Alat :
- Pipet Tetes.
- Tabung Reaksi.
- Gelas Beaker
- Penanggas Air
Bahan :
- Formaldehida.
- Aseton.
- Benzaldehid
- Pereaksi Benedict
IV. Cara Kerja
A. Iodoform
1.
Dilarutkan
6 g KI dalam 100 ml air didalam gelas beaker, kemudian ditambahkan 2 ml aseton.
2.
Ditambahkan
pelan-pelan, sambil diaduk NaOCl 5% sampai terbentuk endapan iodoform.
3.
Didiamkan
campuran selama 10 menit, kemudian disaring. Kristal yang diperoleh dicuci 2-3
kali.
4.
Dilakukan rekristalisasi
dengan cra sbb :
Ditempatkan kristal didalam
beaker dan ditambahkan sedikit demi sedikit alkohol sambil di panaskan sampai
iodoform larut. Disaring larutan yang masih panas kedalam gelas beaker dan
didinginkan. Kristal yang terbentuk disaring dan dikeringkan. Ditimbang berat
kristal yang dihasilkan.
1.
Ditempatkan
masing-masing 10 tetes formaldehida, benzaldehida, dan aseton ke dalam 3 tabung
reaksi yang bersih dan kering.
2.
Ditambahkan
2 ml (40 tetes) pereaksi benedict ke dalam setiap tabung reaksi.
3.
Dikocok
setiap tabung reaksi dan kemudian dipanaskan tabung reaksi ( di atas 90oC)
didalam beaker yang berisi air selama 10 menit.
4.
Didinginkan
tabung reaksi dan diamati yang terjadi.
A. Iodoform
B. Benedict
VI. Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, maka dapat
didefinisikan aldehida adaLah senyawa orgnaik yang karbon-karbonilnya (karbon yang
terikat pada oksigen) selalu berikatan dengan paling sedikit satu hidrogen,
rumus struktur aldehida ialah RCHO. Sedangkan keton adalah senyawa oprgnaik
yang senyawa karbon-karbonilya dihubungkan dengan dua karbon lain, rumus
struktur keton ialah RCOR.
Aldehida dan keton dalam air bercampur sempurna. Keduanya juga dapat dikenali
dengan memperhatikan namanya yaitu berakhiran –al untuk aldehida dan berakhiran
–on untuk keton. Aldehida dan keton juga mempunyai bau khas. Aldehid berbau
merangsang dan keton berbau harum.
Pada percobaan ini dilakukan uji iodofrom dan tes benedict, pada iodofrom terbentuk kristal kuning. Mungkin
dalam percobaan ini
hasil yang
didapatkan tidak
sesuai dengan teori yang ada. karena disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah
formalin dan aseton yang digunakan kemungkinan adalah sampel lama. Selain itu
pemanasan yang dilakukan mungkin tidak terlalu sempurna.
Pada uji benedict ini
bertujuan untuk mengetahui reaksi pada aldehid dan keton dengan direaksikan
dengan benedict. Larutan yang akan di uji dengan benedict adalah formaldehid,
aseton dan benzaldehida.
Langkah pertama yang dilakukan
adalah menyiapkan 3 buah tabung reaksi masing-masing diisi 5 ml benedict
berwarna biru, kemudian pada masing-masing tabung ditambahkan formaldehida,
aseton dan benzaldehida. Kemudian ditempatkan dalam penangas air yang bertujuan
untuk mempercepat terjadinya reaksi. Hasil yang diperoleh adalah formaldehid
bereaksi dengan benedict dengan bercampurnya larutan tersebut dan terbentuk
endapan putih kabut, pada benzaldehid pun terjadi hal yang sama tetapi masih
sedikit kurang bercampurnya antara benedict dengan benzaldehid, sedangkan pada
aseton tidak terjadi perubahan/ reaksi hal ini dikarenakan Reagen benedict
mengandung ion Cu2+ yang bersifat oksidator lemah, ion tersebut
dapat mengoksidasi gugus aldehid saja tetapi tidak dapat mengoksidasi gugus keton
seperti halnya reagen Tollens.
Pengujian
reaksi formaldehid, aseton dan benzaldehid dengan reagen benedict, reagen
benedict mengandung ion Cu2+ yang bersifat oksidator lemah, ion
tersebut dapat mengoksidasi gugus aldehid saja tetapi tidak dapat mengoksidasi
gugus keton.
VII. Kesimpulan
Praktikum kali ini mengenai Identifikasi Aldehida dan Keton dengan menggunakan metode Iodoform dan Tes Benedict. Iodofrom membentuk endapan kuning bila beraksi positiv dan pada tes iodofrom reaksi positif akan ditunjukan dengan arna biru yang kemudianberubah menjadi endapan merah bata
VIII. Daftar Pustaka
-http://triyasrahayu.blogspot.com/2011/10/laporan-organik-aldehid-dan-keton.html
- Fesenden, J Ralp, dan Joan s. Fessenden. 2006. Kimia Organik Jilid1. Terjemahan Aloysius Hadyana Pudjaatmaka. Jakarta: Penerbit Erlangga
- Reskasari, Revi. 2011. Kimia Organik Aldehid keton (Online). http://rvreskisari.blogspot.com. Diakses tanggal 13 November 2012
Praktikum kali ini mengenai Identifikasi Aldehida dan Keton dengan menggunakan metode Iodoform dan Tes Benedict. Iodofrom membentuk endapan kuning bila beraksi positiv dan pada tes iodofrom reaksi positif akan ditunjukan dengan arna biru yang kemudianberubah menjadi endapan merah bata
VIII. Daftar Pustaka
-http://triyasrahayu.blogspot.com/2011/10/laporan-organik-aldehid-dan-keton.html
- Fesenden, J Ralp, dan Joan s. Fessenden. 2006. Kimia Organik Jilid1. Terjemahan Aloysius Hadyana Pudjaatmaka. Jakarta: Penerbit Erlangga
- Reskasari, Revi. 2011. Kimia Organik Aldehid keton (Online). http://rvreskisari.blogspot.com. Diakses tanggal 13 November 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar