Senin, 10 September 2012

Laporan Pembuatan Bioetanol (Fermentasi Singkong)

10 September 2012
Kelompok 4 Kimia A 

I. Tujuan
1. Untuk mengetahui cara pembuatan bioetanol dari fermentasi singkong.
2. Untuk mencari yield bioetanol dari singkong secara farmentasi menggunakan ragi tape.

II. Dasar Teori

Salah satu energi alternatif yang menjanjikan adalah bioetanol. Bioethanol adalah ethanol yang bahan utamanya dari tumbuhan dan umumnya menggunakan proses farmentasi. Ethanol atau ethyl alkohol C2H5OH berupa cairan bening tak berwarna, terurai secara biologis (biodegradable), toksisitas rendah dan tidak menimbulkan polusi udara yg besar bila bocor. Ethanol yg terbakar menghasilkan karbondioksida (CO2) dan air. Ethanol adalah bahan bakar beroktan tinggidan dapat menggantikan timbal sebagai peningkat nilai oktan dalam bensin. Dengan mencampur ethanol dengan bensin, akan mengoksigenasi campuran bahan bakar sehingga dapat terbakar lebih sempurna dan mengurangi emisi gas buang (seperti karbonmonoksida/CO).
Bioethanol dapat dibuat dari singkong. Singkong (Manihot utilissima) sering juga disebut sebagai ubi kayu atau ketela pohon, merupakan tanaman yang sangat populer di seluruh dunia, khususnya di negara-negara tropis. DiIndonesia, singkong memiliki arti ekonomi terpenting dibandingkan dengan jenis umbi-umbian yang lain Selain itu kandungan pati dalam singkong yang tinggi sekitar 25-30% sangat cocok untuk pembuatan energi alternatif. Dengan demikian, singkong adalah jenis umbi-umbian daerah tropis yang merupakan sumber energi paling murah sedunia.
Potensi singkong di Indonesia cukup besar maka dipilihlah singkong sebagai bahan baku utama.
Melihat potensi tersebut peneliti melakukan percobaan pembuatan bioethanol dari singkong secara farmentasi menggunakan ragi tape. Digunakan ragi tape karena ragi tape sangat komersil dan mudah didapat.
Jasad renik yang terisolasi oleh para ilmuwan dari berbagai ragi tape merek-merek dari tempat-tempat yang
berbeda dan pasar-pasar di Indonesia adalah suatu kombinasi Amylomyces rouxii, Rhizopus oryzae, Endomycopsis burtonii, Mucor sp., Candida utilis, Saccharomycopsis fibuligera, Sacharomyces cerevisiae, dan beberapa bakteri :Pediococcus sp., Baksil sp (Gandjar et. al., 1983; Gandjar &Evrard, 2002; Ko, 1972; Ko 1977; Ko 1986; Saono et. al.,1974; Saono et. al., 1982; Basuki l985; Steinkraus, 1996). Peneliti-peneliti di dalam Negara Pilipina, Malaysia, Thailand, Vietnam menemukan juga jenis yang berasal dari pribumi sama dari jasad renik di dalam inokulum mereka.
Adonan di dalam ragi tape bersifat amylolytic kuat dan menurunkan pangkat sebagian besar karbohidrat dari beras atau beras diuraikan ke dalam gula-gula yang sederhana yang lalu yang diuraikan lebih lanjut oleh ragi-ragi hingga mengandung alkohol (sumber).

III. Alat & Bahan
- Alat
1. Baskom
2. Kompor
3. Panci Kukus
4. Penyaring
5. Pisau

- Bahan
1. Singkong 2kg
2. Ragi yang telah dihaluskan
3. Daun pisang
4. Air secukupnya

IV Cara Kerja
  1. Siapkan semua bahan.
  2. Kupas singkong dan kikis bagian kulit arinya hingga kesat.
  3. Potong singkong yang telah dikupas sesuai keinginan.
  4. Cuci hingga bersih singkong yang telah dipotong.
  5. Sementara menunggu singkong kering, masukkan air ke dalam panci samapai kira – kira terisi seperempat lalu panaskan hingga mendidih.
  6. Setelah air mendidih masukkan singkong ke dalam panci kukus, lalu kukus hingga singkong ¾ matang, kira – kira ketika ‘daging’ singkong sudah bisa ditusuk dengan garpu.
  7. Setelah matang, angkat singkong yang telah ¾ masak lalu taruh di suatu wadah, kemudian didinginkan
  8. Sambil mengipas – ngipas, teman satu kelompok kami menyiapkan wadah sebagai tempat untuk mengubah singkong menjadi tape. Wadah itu terdiri dari baskom yang bawahnya dilapisi dengan daun pisang.
  9. Setelah singkong benar – benar dingin, masukkan singkong ke dalam wadah lalu taburi dengan ragi yang telah dihaluskan dengan menggunakan saringan
  10. Singkong yang telah diberi ragi ini kemudian ditutup kembali dengan daun pisang. Singkong ini harus benar – benar tertutup agar mendapatkan hasil yang maksimal.
  11. Setelah singkong ditutupi dengan daun pisang, diamkan selama 1-2 hari hingga sudah terasa lunak dan manis. Saat itulah singkong telah menjadi tape.
V. Hasil Pengamataan
Fermentasi Tape Singkong

Pada percobaan kali ini bertujuan untuk menghasilkan alcohol melalui proses fermentasi dengan menggunakan alat destilasi sederhana. Bahan baku yang kami gunakan dalam proses fermenasi ini adalah singkong..
              Awalnya kami membuat tape singkong melalui proses fermentasi. 2 kg singkong dikupas bersih kemudian dicuci dan dipotong kecil. Setelah itu singkong di kukus hingga ¾ matang (sampai tertusuk apabila di tusuk menggunakan garpu). Kemudian singkong diangkat dan di dinginkan.
Lalu disiapkan baskom bersih yang di beri alat daun pisang, setelah itu ditaburkan ragi yang telah dihaluskan kedalam baskom tersebut hingga merata.
Setelah singkong yang telah didinginkan itu diletakkan diatas ragi yang berada di dalam baskom tersebut, kemudian bagian atas sngkong ditaburkan lagi dengan ragi dan dilapisi lagi dengan singkong. Lakukan hal tersebut berulang kali hingga singkong diletakkan secara berlapis dengan ragi.
Baskom yang telah beris singkong tersebut ditutup dengan rapat menggunakan daun singkong dan kain lap, kemudian di diamkan selama 5 hari..
             Selama menunggu proses fermentasi, kami membuat alat destilasi sederhana.
Awalnya 2 kaleng bekas biskuit dilubangi dengan menggunakan solder. Kaleng yang satu digunakan sebagai wadah air hasil perasan yang akan dipanaskan dan kaleng yang satu lagi digunakan sebagai wadah penampung air yang keluar dari alat destilasi. Lalu dipasang selang kecil sebagai media penyalur uap yang dipasang dibagian tengah sehingga dapat menjadi penghubung juga antara kaleng yang satu dengan kaleng yang satu lagi..
Dibagian tengah selang kecil yang dipasang antara kaleng yang satu degan kaleng yang satu lagi itu diberi botol bekas minuman bersoda yang berukuran 1 liter. Penggunaan botol ini berfungsi sebagai kondensor dalam alat destilasi sederhana tersebut. Tetapi bagian atas dan bawah botol tersebut juga dilubangi terlebih dahulu dengan menggunakan solder agar selang kecil yang telah dipasang tersebut juga dapat dimasukkan ke dalam botol tersebut..
                                                      




           Setelah menunggu selama 5 hari akhirnya tape singkong pun matang dan hasil ferementasi tersebut siap digunakan untuk proses detilasi..
Tape singkong tersebut diperas dengan menggunakan saringan hingga menghasilkan air hasil perasan tape. Sebelumnya kami menyiapkan alat pemanas berupa water bath dan mengisi dengan air lalu memanaskan air ersebut. Kemudian kami juga memasukkan air es beserta es batu kedalam botol bekas minuman bersoda yang akan digunakan sebagai kondensor dalam alat destilasi sederhana ini..
Setelah itu air hasil perasan tape tersebut dimasukkan ke dalam salah satu kaleng, kemudian kaleng tersebut ditutup dan dimasukkan ke dalam water bath yang teah berisi air mendidih..
         Alat destilasi diletakkan dengan posisi yan baik agar uap yang keluar dari kalen dan tersalurkan memalui selang kecil tersebu dapat mengalir dengan baik..
Setelah menunggu selama 1 jam lebih akhirnya uap yang keluar mulai bertambah dan ada beberapa tetes uap yang masuk ke kondensor dan mengalir keluar selang. Tetapi setelah 4 tetes uap tersebut keluar dari selang kecil, tiba-tiba selang yang berada dibagian atas kaleng yang berisi air hasil perasa tape pun terlepas sehingga tetesan yang keluar dari selang kecil pun berhenti.
Kami pun sempat merasa panic dan mencoba untuk memasang selang kecil itu lagi tetapi karena kondisi kaleng yang sudah terlalu panas maka selang pun sulit untuk diperbaiki.
Maka dengan terpaksa kami harus menghentikan proses destilasi tersebut karena alat destilasi kami sudah tidak dapat digunakan lagi dan harus diperbaiki..
Kesalahan yang telihat dari kejadian ini adalah kami kurang teliti dan kurang memperhatikan hal-hal yang tidak terduga dalam proses pembuatan alat destilasi sehingga selang kecil tersebut mudah terlepas dari kaleng dalam kondisi panas. Selain itu air hasil perasan tape juga kurang banyak sehingga uap yang keluar pun sangat sedikit (hanya 4 tetes).
VII. Kesimpulan 
a. Proses fermentasi yang dihasilkan 350 ml yield
b. Dari praktikum ini yang di hasilkan hanya 4 tetes
c. Alat destilasi yang mesti diperbaiki dari segi selang yang terlalu panjang dan lilitannya yang kurang rapih.

3 komentar:

  1. sya juga pernah kayak gitu, tapi gak 4 tetes, 1/8 botol marjan

    BalasHapus
  2. PUSAT SARANA BIOTEKNOLOGI AGRO

    menyediakan ENZYM GLUCO AMYLASE untuk keperluan penelitian, laboratorium, mandiri, perusahaan .. hub 081805185805 / 0341-343111 atau kunjungi kami di https://www.tokopedia.com/indobiotech temukan juga berbagai kebutuhan anda lainnya seputar bioteknologi agro

    BalasHapus
  3. Saya akan mencadangkan sesiapa yang mencari Pinjaman Perniagaan untuk Le_Meridian mereka membantu saya dengan pinjaman Empat Juta USD untuk memulakan perniagaan Quilting saya dan ia adalah pantas Apabila mendapatkan pinjaman dari mereka itu mengejutkan betapa mudahnya mereka bekerja. Mereka boleh membiayai sehingga $ 500,000.000.00 (Lima Hundred Million Dolar) di mana-mana rantau di dunia selagi ada 1.9% ROI boleh dijamin pada projek-projek.Prosesnya cepat dan terjamin. Ia pastinya pengalaman yang positif.Buat penipu di sini dan hubungi Perkhidmatan Pembiayaan Le_Meridian. lfdsloans@lemeridianfds.com / lfdsloans@outlook.com. WhatsApp ... + 19893943740. jika anda mencari pinjaman perniagaan.

    BalasHapus